Kala bulan berselimut kabut tipis, Â
Ada bisik angin yang lirih bernyanyi, Â
Mengantar rindu pada jiwa yang tertinggal sunyi. Â
Bintang-bintang berkelip jauh di sana, Â
Seperti rahasia yang tak terucap, Â
Langit malam menjadi kanvas bagi rasa, Â
Merangkai mimpi yang terpendam dalam gelap. Â
Kota terlelap, lampu-lampu meredup, Â
Hanya detak jam yang terus berulang, Â
Seolah mengingatkan waktu yang berlalu, Â
Membawa cerita yang enggan hilang. Â
Di tengah malam ini, aku berdialog dengan diri, Â
Menyelami ruang antara kenyataan dan imaji, Â
Mencari arti dari sunyi yang kian dalam, Â
Menemukan makna pada setiap detak yang perlahan. Â
Ada tenang yang aneh di tengah malam, Â
Seperti debar jantung yang menemukan ritmenya, Â
Dalam kesunyian, kita belajar mendengar, Â
Suara hati yang jarang kita dengar di siang hari. Â
Tengah malam ini, aku adalah pejalan, Â
Melintasi waktu yang tak berujung, Â
Di antara bintang, bulan, dan gelapnya malam, Â
Aku menyusuri diri, mencari terang dalam kelam.