sang mentari sembari menyinari
hati yang diselimut malam semalaman.
Kusibak cahayanya hendak
mengungkap rasa bahagia
akan anugerah Sang Pencipta alam.
Lalu, tatapanku bersimpuh pada
indahnya harapan yang berdiri tegap
di depanku.
Lalu, aku bergumam mengujar
kata dalam hati merangkai puji
dan hormat pada-Nya.
Dia-lah arrahmat dan sumber berkah.
Di keheningan khusyuk kugoreskan
aksara jiwaku pada satu dua carik
lembaran hidup untuk meretaskan
keraguan dan menetaskan keyakinan.
Kutuang kehangatan sabdaNya ke cangkir pengharapan agar kusirup kenikmatan kebenaran-Nya.
Dengan mata pena kububuhi asa dengan
guritan dan lirik bahagia cita-citaku.
Aksara jiwaku meretaskan ragu
menetaskan pasti...