Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Eksploitasi Perempuan Baduy: Memunculkan Berbagai Dampak Sosial

14 Agustus 2024   18:55 Diperbarui: 14 Agustus 2024   18:57 15 1
Pandemi COVID-19 membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Salah satu dampak yang cukup mencolok adalah peningkatan aktivitas digital, termasuk maraknya konten kreator yang memanfaatkan platform media sosial seperti YouTube, Tiktok, Instagram dan berbagai media sosial lainnya untuk berbagi cerita dan konten visual. Namun pada prakteknya, tidak semua konten ini berdampak positif pada masyarakat, terutama ketika menyangkut eksploitasi perempuan dan masyarakat adat. Salah satu kelompok yang terkena dampak eksploitasi perempuan ini adalah masyarakat Baduy, khususnya remaja perempuan berusia 13 sampai 17 tahun, dimana mereka dijadikan objek konten sejumlah konten kreator semasa pandemi COVID-19. Alih-alih membahas mengenai kebudayaan, adat istiadat, dan kesenian Baduy, para konten kreator tersebut memilih untuk membuat konten yang menyoroti kecantikan perempuan Baduy secara berlebihan dan tidak senonoh. Secara khusus, narasi-narasi yang mereka buat juga dirasa tidak pantas sebab bernuansa seksis dan cenderung menegaskan stereotip negatif pada perempuan Baduy.  Dengan narasi tersebut yang diangkat dan realita sosial yang ada, konten-konten ini kemudian menjelma menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Secara komersial, tentu hal ini sangat menguntungkan bagi para konten kreator. Namun di sisi lain, praktik ini tidak hanya mengancam kelestarian budaya Baduy tetapi juga menimbulkan berbagai dampak sosial yang signifikan yang mana bersifat kontradiktif dengan nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat Baduy.  Berikut sejumlah dampak sosial yang dihasilkan dari peristiwa eksploitasi remaja perempuan di Baduy.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun