Adanya tindakan teror ISIS terhadap kaum Nasrani di Iraq dan Syiria itu juga sukses menyulut rasa solidaritas kaum Nasrani di Indonesia. Ini dilakukan setidaknya dengan cara memasang gambar "Nun" di DP media-media sosial mereka seperti facebook, BBM, twitter, dll.
Apakah benar isu ISIS ini terkesan memang sengaja dibesar-besarkan oleh media di Indonesia? Tujuannya untuk mengalihkan isu Israel yang menggempur Gaza? Jawabnya bisa iya, bisa tidak. Tapi melihat laporan sejumlah media nasional yang memang membelow-up habis pemberitaan soal ISIS hingga berujung tindakan tegas dari Pemerintah, sepertinya asumsi ini ada benarnya. Setidaknya bisa jadi ini sebagai 'penyeimbang' isu soal Gaza yang mampu menyulut solidaritas muslim di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan non muslim pun tergugah rasa solidaritasnya terhadap insiden kemanusiaan terbesar belakangan di Gaza itu.
Tapi tindakan Pemerintah Indonesia yang seperti kebakaran jenggot dengan adanya isu ISIS yang sudah masuk ke Indonesia ini, hanyalah tindakan terlambat. Gerakan serupa yang jelas-jelas memakan korban jiwa di Papua oleh OPM, dan RMS di Maluku, Pemerintah masih saja adem ayem. Tegas mempersilakan anggota ISIS keluar dari negara ini, tak pernah terdengar seirama menyatakan itu kepada para anggota RMS dan OPM. Padahal baru-baru ini, misalnya, seorang anggota Kepolisian jadi korban kelompok separatis di Papua.
Pemerintah yang akan datang nantinya harus bisa tegas dengan gerakan-gerakan separatis dan kelompok yang menolak pluralisme di Negara ini. Indonesia lahir dan merdeka dengan satu tekad, berbeda untuk bersatu. Berbeda itu pasti, tapi Persatuan dalam NKRI itu harga mati! Wallahualam. (*)