Itulah perbedaan antara Hatta Radjasa dengan Pejabat dan Pesohor lainnya.. Beliau berani menjadi teladan bagi penegakan hukum dengan "mengorbankan" anaknya untuk jadi contoh, selama ini mana ada yang berani sampai pengadilan....
Tanpa intervensi Hatta Radjasa, sang anak disidang dan dihukun 6 bulan hukuman percobaan dengan 5 bulan hukuman pidana. Itulah kehebatan Hatta Radjasa, coba seandainya dia intervensi maka kasus ini tidak bakalan sampai pengadilan seperti kasus-kasus pidana untuk anak pejabat lainnya...
Kita layak mengapresiasi teladan Hatta Radjasa... ya teladan untuk para pejabat.....
Pada kasus ini Hatta Radjasa menunjukkan bahwa di depan hukum, anaknya setara dengan anak pejabat lainnya.... jadi tidak ada yang diistimewakan pada dirinya.... semua anak pejabat equal before the law.. tidak ada anak pejabat yang diistemewakan dibandingkan dengan anak pejabat lainnya.... biarkan maju sampai sidang... toh hukumannya paling hukuman percobaan... habis itu ngga usah diulangi lagi, beres...
Lik Basiyo : "Sek ta run, iku lek dibandingno awake dewe yok opo?" (Sebentar run, gimana kalau dibandingkan dengan kita?)
Wonokairun :"...Lho ojok mancing sampeyan Lik, pokoknya beliau teladan bagi semua pejabat..., semua anak pejabat equal before the law.." (Jangan mancing Om, pokoknya dirinya teladan bagi semua pejabat, semua anak pejabat equal before the law/setara di depan hukum)
Lik Basiyo :"..Maksudku lek dibandingno karo anak-e awake dewe yok opo ?" (Maksudku kalau dibandingkan dengan anak-anak kita setara nggak?)
Wonokairun :"Yo jelas... jawabane...., awake dewe wis milih Demokrasi awake dewe Demokrasi elitis, dadi lek digarap liyo karo elit-elit rasah ngresulo" (Ya jelas..jawabannya.., kita telah memilih demokrasi elitis, jadi kalau diperlakukan lain dari para elit ya nggak usah menggerutu)
Lik Basiyo :"Lha terus...?"
Wonokairun :"...mangkane pilih presiden sing gak elitis..." (Makanya pilih presiden yang ndak elitis)
Lik Basiyo : "eh... tibake kampanye...."
Terima Kasih,
Salam Dua Jari - Salam Kompasiana