DUA anak usia sekolah, yang tak bersekolah itu berjalan tak sejajar, bahkan satu yang lebih kecil sedikit tertinggal. Ketika melintas dan mendekat balaikota, mereka terperanjat. Begitu banyak berjajar di sekitar gedung hingga ke tempat yang tak jauh dari trotoar, yang oleh mereka di sana menyebut sebagai karangan bunga. Tapi dua anak itu memandang lain. Itu adalah uang yang menempel sebagai hiasan. Mulanya si kecil tak percaya, namun kakaknya meyakinkan,”Itu tempelan uang. Coba kamu lebarkan mata. Terus tajamkan hati!" Dan si kecil pun mengucek mata dahulu, lantas mengangguk sesudahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL