Tubuh Bi Mirah, perempuan itu, bungkuk. Jika berjalan pada siang hari, ia seperti berlomba dengan tundukan pohon-pohon yang menahan cecaran panas matahari. Jika diukur, tubuhnya setinggi anak sekarang yang baru kelas empat SD umumnya. Malah bisa rendah dari itu. Tidak ada ketegakkan sama sekali. Maka jalan pun sedikit sempoyongan. Kakinya tak kuat lagi menyangga tubuh berjalan terlalu jauh. Sesekali ia berhenti. Ia letakkan barang bawaannya, sekedar mengendurkan otot tangan. Kadang, kedua tangannya ia taruh dipinggang, seperti lazimnya menahan perut sakit. Ia hela nafas berkali-kali. Ia kepayahan.
KEMBALI KE ARTIKEL