Sudah setahun ini temanku menganggur. Ketika hendak memperpanjang KTP, ia sengaja kosongi kolom pekerjaan. Ia berusaha jujur. Bahwa dirinya memang pengangguran. Alias, tidak punya pekerjaan. Ia tak mau menelan ludah yang telah keluar dari mulutnya. Bahwasanya ia telah mengajarkan kepada kedua anaknya, ”Jangan kau gadaikan kejujuranmu, walau dalam penderitaan.” Tetapi petugas di kecamatan tidak akan mengurus KTP-nya, jika
form belum diisi lengkap. Ia meminta temanku untuk menulis saja. “Terserah yang Bapak suka, yang penting ada tulisannya.”
KEMBALI KE ARTIKEL