Beliau berucap lirih di atas pembaringan. Pada sebuah dipan berkasur kapuk randu yang di atasnya tergelar sprei putih polos. Hanya kami berdua, pada siang yang belum terasa panas. Dan aku dudukan pantatku pada kursi kayu di samping tempat tidur Bapakku itu.
KEMBALI KE ARTIKEL