Special Thanks For You Guys
Perjalanan dimulai. Yaa... pertama kali ke Jakarta, ada perasaan yang bergemuruh seperti riuh gemuruh kereta. Ada perasaan tak tenang, seperti kereta yang bergoyang ke kanan dan ke kiri. Hahaha... ini tidak lebih karena seseorang yang akan kutemui di sana.
Dia masih meninggalkan bekas jejak di hati dan ingatan. Aku tidak suka menyebutnya sebagai luka. Terkesan pahit dan menyakitkan. Hal ini karena au tak ingin melupakan semua keindahan dalam taman benakku. Itulah yang selalu membuatku tersenyum. Pasti!
Sejatinya sih, aku ke Jakarta karena ada tes BI di UNJ. Ini adalah salah satu mimpiku, cita-citaku dari awal.
"Mas, tiketnya...?"Â (wait a second, ticket checking!)
Ceklek!
Oke, kita lanjutkan!
(Yup, sampai pada masalah impian) Di catatan sebelumnya, sudah aku tuliskan berbagai impian yang ingin aku capai. Salah satunya adalah bekerja di BI (di list, aku nulis jadi Gubernur BI). Jika impian ini terwujud (insya Allah, amiiin) impianku yang lain juga bisa mengikut terwujud. Ada banyak doa dan harapan besar dalam perjalananku kali ini. disetiap meter bahkan disetiap senti selalu terukur dengan doa dan harapan, betapa impian dan cita-citaku ini bisa terwujud atas izin dan berkah dari Sang Pengabul Doa.
Oiya... Ini sangat penting. Saya sangat berterima kasih kepada Adin, Ilham, Nata dan juga Ulil yang telah membantuku malam ini. Kebiasaan burukku, selalu melupakan satu hal sebelum berangkat. Jika akan berangkat ke tempat yang jauh, pas packing mesti ada yang kelupaan. hehehe... Untung saja ada, sekian kali aku menelpon, akhirnya Ilham adalah manusia terpilih untuk mengangkat panggilan saya (Hahaha...). Terima kasih sudah membantu saya mencari barang terpenting (KTP) itu.
Manusia terpilih yang selanjutnya adalah Nata. Terima kasih telah mengantarkan KTP ku ke stasiun dengan kebutan entah berapa kilometer per jam. Cemas campur aduk menunggu kehadiran dirimu malam itu, sembari menunggu kedatangan kereta yang ternyata terlambat juga :(. Aku jadi bingung, beruntung karena keterlambatan kereta itu, KTP ku bisa sampai menunggu untuk itu. Namun juga carut marut hati yang terus menunggu kapan datangnya kereta.
Manusia terpilih ketiga adalah Ulil. Yang telah mengantarkanku ke stasiun. Bahkan menemaniku menunggu kereta yang datang terlambat. Bercerita tentang banyak hal... haaaah. Sunggu itu sangat menghiburku ditengah penantian keretayang terlambat 1 jam lebih. Bagiku, menunggu kereta malam itu benar-benar membuatku tidak sabar. Bahkan berkali-kali aku harus bertanya pada satpam kapan datangnya.
Manusia terpilih lainnya adalah Adink. He is like an angel when I really need something important. Hehehe, tidak ada yang berlebihan dengan kata-kata di atas. Semuanya hanya sebuah ungkapan penghargaan atas bantuan yang sangat berharga dan membantu. I take a bow for you all. Kalian semua akan selalu aku ingat (kalopun lupa, minimal aku ingat saat aku memaca tulisan ini lagi...! heheh).
(Sepertinya) Kontak Batin
Ini kali pertama aku akan menginjakkan kaki di Jakarta. sama sekali buta dengan situasi dan kondisi yang akan aku hadapi di tempat pertama aku menginjakkan kaki di sana. Beberakali aku harus membuka Goo-Maps untuk meyakinkan diriku. Melihat-lihat rute jalan yang aku tempuh dari Stasiun Pasar Senen ke Universitas Negeri Jakarta. Yeah... try for get som simulation.
Di Jakarta sana, aku sama sekali ga ada fanili.  Sama sekali! Akhirnya salah satu jalannya adalah MBOLANG aja (Menjadi Bocah Ilang... Omaigat! Jangan Sampe!) Maksudnya jadi backpacker gitu. Heehehehe...
Hari itu, kesekian kalinya aku ngecek Goo-Maps. Meliaht jalan mana saja yang akan aku lalui setibaku di Stasiun Pasar  Senen. Sembari melihat-lihat dan berusaha untuk menghapalkan jalannya, tiba-tiba dddrrrrrtt... drrrt.. Getaran handphone membuatku setengah kaget. Jurtru nama yang muncul (pengirim sms) kali ini yang membuatku kaget.
(AYU) Opyank, ada kuliat anak kecil cwok pke bju TK kyk kita dulu. Langsungko kuingat hahahaa :D