Tahun 2022 menjadi puncak titik balik memanasnya hubungan geopolitik Rusia dengan Negara-negara Barat. Â Melalui siaran televisi lokal Rusia pada 24 Februari 2022 dini hari waktu setempat, Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus Rusia di wilayah Ukraina. Pengumuman tersebut menandai dimulaiya invasi Rusia ke Ukraina. Sebelumnya, penumpukan pasukan milter dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan Ukraina-Rusia dilakukan oleh pihak Rusia sejak akhir tahun 2021. Penumpukan pasukan ini diklaim sebagai bagian dari rangkaian latihan militer, termasuk latihan militer gabungan dengan Belarusia yang diberi kode Zapad-2021. Invasi ini disebut sebagai 'Perang Hybrida' karena mengabungkan perang konvensional dan perang cyber melalui penyebaran disinformasi dan propaganda (Smart dkk., 2022). Dalam propagandanya, Rusia menyebarkan informasi dengan mengeksploitasi sejarah dan kebudayaan yang terdistorsi (diubah-ubah). Menyangkal keragaman etnis dan melakukan framing bahwa Ukraina merupakan bagian Rusia yang harus di-integrasikan, menggunakan narasi-narasi identitas nasional imperialistik (Tolz & Hutchings, 2023).
KEMBALI KE ARTIKEL