Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie Artikel Utama

Tips Mengatasi Jerawat Sambil Makan Kacang

17 September 2010   11:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 5858 0
[caption id="attachment_260674" align="alignright" width="300" caption="(google search : Peanut)"][/caption] Kacang biang kerok jerawat ya? atau Kacang Musuh Bagi orang yang mempunyai jerawat ? bagaimana menurut anda? apakah anda berjerawat? anda anti kacang ya? nich saya kasih kacang... hehe.. Entah kenapa setiap kali saya bertanya Kepada teman -teman seumuran saya soal bagaimana sih biar jerawat cepet ilang? dan jawaban yang mereka lontarkan kebanyakan selalu "Makanya... Jangan Makan Kacang, kalo makan kacang 1 butir aja..wwkwk " What?????  Padahal saya ini penggemar berat kacang,, disamping Gurih,,, Kacang Selalu menemani saya saat sedang nonton bola rutin di TV.. hmm,,, seakan musnah semangat saya dan berniatan untuk tidak lagi mengkonsumsi Kacang, Dan Sepertinya, penilaian  teman teman saya terhadap kacang yang katanya penyebab timbulnya jerawat itu  cuma mitos saja.. ya walupun menurut sumber yang saya baca masih  sering terjadi perdebatan soal kacang penyebab jerawat hingga saat ini. Proses Terjadinya Jerawat [caption id="attachment_260677" align="alignnone" width="300" caption="(google Search : acne)"][/caption]

  1. Hiperkeratinisasi folikuler. Kelenjar minyak di dalam kulit kita memiliki saluran yang berhubungan dengan dunia luar. Saluran ini dilapisi oleh folikel. Namun ada kalanya folikel-folikel tersebut menebal dan sulit lepas sehingga sebum (minyak) yang dihasilkan oleh kelenjar menjadi tersumbat.
  2. Peningkatan produksi sebum. Ini dipengaruhi oleh hormon androgen.
  3. Kolonisasi Propionibacterium acnes (bakteri penyebab jerawat). Bakteri ini bekerja secara anaerob (tidak membutuhkan oksigen). Oleh karena kondisi anaerob akibat hiperkeratinisasi folikuler, lama-kelamaan jumlah bakteri menjadi semakin banyak.
  4. Inflamasi. Sebum merupakan makanan bagi Propionibacterium acnes. Sebum dipecah menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas yang semakin banyak akhirnya dipecah dan oleh karena hal ini bukan sesuatu yang normal terjadi, maka oleh tubuh dianggap sebagai suatu benda asing dan terjadilah reaksi imun (kemotaktik) dan inflamasi.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun