Program yang dilaksanakan selama dua minggu terakhir ini merupakan bagian dari PMM (Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa) Tematik UMM, yang mengusung tema "Sosialisasi Pengelolahan sampah di desa Sumberrejo". Tim mahasiswa yang terdiri dari 5 orang dari jurusan Agroteknologi Gelombang 8 kelompok 20 ini berhasil mengintegrasikan pengetahuan akademis mereka dengan kebutuhan nyata masyarakat desa.
"Kami melihat ada potensi besar yang belum dimanfaatkan di dusun Kucur, terutama dalam hal pengelolaan limbah organik," ujar Ryan Akbar, ketua tim PMM UMM. "Banyak limbah seperti serabut kelapa dan sisa makanan yang selama ini hanya dibuang begitu saja. Kami ingin mengubah paradigma ini dan menunjukkan bahwa limbah bisa menjadi sumber daya yang berharga."
Salah satu inovasi utama yang dihasilkan adalah pembuatan pot vertikal garden dari serabut kelapa. Proses pembuatan dimulai dengan pengumpulan serabut kelapa dari Produksi kelapa parut di  Desa Kucur. Serabut kelapa kemudian dibersihkan, dikeringkan, dan dibentuk menggunakan jaring besi menjadi pot-pot unik yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai estetika tinggi.
Pot-pot hasil kreasi mahasiswa dan warga ini kini menghiasi SD Negeri 1 Sumberrejo, memberikan wajah baru yang lebih asri dan edukatif bagi lingkungan sekolah. Sebanyak 20 pot vertikal garden telah dipasang di dinding yang sudah disediakan, menciptakan "dinding hijau" yang tidak hanya indah dipandang tetapi juga berfungsi sebagai paru-paru mini bagi lingkungan sekolah.
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Sumberrejo, Bapak daryono selaku guru SD 1 Negeri Sumberrejo., menyambut baik inisiatif ini. "Ini bukan sekadar hiasan, tapi juga sarana edukasi bagi murid-murid kami tentang pentingnya menjaga lingkungan," jelasnya. "Kami sudah memasukkan perawatan tanaman di pot vertikal ini . Ini cara yang bagus untuk mengajarkan tanggung jawab dan cinta lingkungan sejak dini."