Maafkan saya harus menyinggung soal pilkada DKI dan isu kebhinnekaan yang belakangan mengiringi. Permintaan maaf dalam konteks ini sangat relevan, tidak mengada-ada, dan bukan diarahkan untuk mencari simpati pembaca, agar timbul persepsi bahwa saya adalah orang yang berperasaan lembut lagi soleh. Maaf harus tertulis karena saya lancang mengangkat tema itu lagi, padahal di media
mainstream dan media sosial, tema itu sudah mengakuisisi semua kolom dan celah. Kelancangan ini saya sadari akan semakin memunculkan kejengahan yang bahkan saat ini sudah menyentuh ranah kemuakan massal.
KEMBALI KE ARTIKEL