Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Selalu Ada Celah (Untuk Mencari Kekurangan Kita)

12 Mei 2014   01:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 141 9

Seorang teman pernah ‘mengeluh’ pada saya tentang teman-temannya.  Ceritanya bermula dari keinginannya membeli sebuah ponsel untuk mengganti ponsel lamanya yang sudah rusak.  Setelah melalui berbagai pertimbangan – termasuk tentunya mengintip isi dompet, dia akhirnya memutuskan membeli ponsel dengan kisaran harga 5 jutaan.

Ketika teman-temannya melihat ponsel barunya tersebut, beragam komentar bermunculan, dari yang ‘iri’ seperti saya (karena teman saya bisa mencicipi sebuah produk high-end) sampai yang benar-benar iri hingga melontarkan komentar yang menurut teman saya itu menyakitkan.

“Terang aja lu bisa beli, lu ‘kan nggak punya tanggungan keluarga.  Kalo gue kaya’ lu juga gue bisa beli seperti itu, sepuluh malah.”

Sekadar catatan, di usianya yang sudah kepala 4, teman saya ini memang masih single.

Mendengar keluh-kesahnya, saya jadi teringat kata-kata seseorang dari eks kantor ketika saya secara tidak sengaja bertemu dengannya dalam sebuah resepsi pernikahan.  Setelah mengetahui bahwa saya sekarang menjalankan usaha video editing – yang Alhamdulillah – berjalan baik, dengan ringannya dia berkata,

“Lu enak ya, klien lu sudah banyak sih dari dulu.  Kalo punya klien banyak, gue juga berani keluar dari kantor dan bikin usaha kaya’ lu.”

Dalam hati saya membatin,

Kamu nggak tau aja kalo saya harus fleksibel dan mengusahakan win-win solution supaya klien puas dengan pekerjaan saya  - sementara di satu sisi saya juga nggak rugi.

Selalu Ada Celah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun