Di tengah hiruk pikuk dunia kampus, di mana pikiran berpacu dengan deru tugas dan ujian, terbersit sebuah mimpi indah. Ryani Puspita Sari, mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) STIBA Ar-Raayah, ingin menyemai kebaikan melalui sentuhan lembut di wajah. Berawal dari pengalaman pijat yang dia pelajari dari ayahnya semasa kecil dulu, seolah dia ingin mengenalkan kepada mahasiswi cara merawat kulit wajah yang tidak melulu menggunakan skincare yang sedang marak di zaman ini.
KEMBALI KE ARTIKEL