Bangsa yang terbelakang, yang kebutuhan individunya terbatas bisa jadi pemenuhannya hanya terbatas pada barang dan jasa yang bersifat primer. Berbeda dengan bangsa yang maju secara materi. Dimana kebutuhannya banyak dan tak terbatas. Tentu membutuhkan pemenuhan terhadap barang dan jasa yang tak terbatas pula.
Akibatnya standar kemiskinan di setiap negara akan berbeda. Syeh Taqiyudin An Nabhani mencontohkan tidak terpenuhinya kebutuhan sekunder di Eropa atau Amerika sudah dianggap miskin.Â