Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Tragedi ask.fm Berdarah

20 September 2015   23:05 Diperbarui: 21 September 2015   00:41 356 8
Berdasarkan artikel pada akun kaskus (http://m.kaskus.co.id/thread/535134370e8b46fe5f000040/sejarah-tentang-askfm/1) situs yang berasal dari Latvia dan diluncurkan pada tanggal 16 Juni 2010 ini memiliki istilah yang sangat fenomenal yaitu “anonymous”, seorang penanya yang tidak memunculkan namanya dan dengan bebas menanyakan apa saja kepada user lain. Situs ini memang dibentuk untuk kegiatan tanya-jawab dan menelaah profile antar user tanpa diketahui oleh siapapun, namun tidak semua user menggunakan situs ini dengan bijaksana. Situs ini justru malah marak dengan question-question yang kurang enak dilihat. Ahli keamanan cyber Robert Siciliano berpendapat ask.fm adalah situs cyberbullies yang kerap dimanfaatkan pengguna untuk menjatuhkan seseorang tanpa mengetahui asal-usul identitas mereka, berarti ask.fm sangat memungkinkan terjadinya cyberbullying yang tidak bisa dideteksi siapa yang menjadi sumber bullier nya.
Kita bisa lihat pada kasus Hannah Smith yang berumur 14 tahun ditemukan sudah meninggal di kamar oleh kakaknya hanya karena ulah “anon” yang memberi question berisikan “Semua akan bahagia jika melihat Anda mati”. Sungguh miris melihat berbagai kejadian yang mempunyai predikat tidak masuk akal, keputusan mengakhiri kehidupan hanya karena sifat labil yang dimiliki oleh anak berumur 14 tahun, padahal menurut data yang diterima pengguna ask.fm sudah mencapai 70juta pada tahun 2013 dengan 30juta jawaban setiap harinya. Perkembangan jumlah user ask.fm memang sangatlah pesat dari sejak tahun 2012 yang awalnya hanya terdapat 5juta pengguna dengan 15juta jawaban per hari saja, hingga saat ini mungkin bisa menembus 100juta user, entah hal itu akan menjadi sebuah kabar baik atau malah justru kekhawatiran bagi masyarakat pengguna ask.fm. Dengan melihat berbagai fenomena di media sosial ini, yang sering menggunakan istilah “lempar batu sembunyi tangan” atau lebih jelasnya ingin menghakimi namun tidak ingin menampakkan siapakah dia yang sebenarnya dan pada akhirnya bisa berdampak sangat buruk bagi user yang belum cukup dewasa dalam menyikapi sebuah masalah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun