Yang menarik dalam acara ini adalah metode pengajian yang dibawakan oleh KH. Tulus Sedyo, S.Ag., seorang dai yang menggunakan media wayang kulit dalam penyampaiannya. Dengan pendekatan kreatif tersebut, KH. Tulus mempersembahkan apa yang disebutnya sebagai "Wayang Religi", sebuah konsep unik yang memadukan seni budaya lokal dengan nilai-nilai Islam.
Pengajian dengan media wayang kulit ini berhasil memukau seluruh peserta. KH. Tulus Sedyo menyampaikan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Dengan menggunakan wayang sebagai simbol tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam, dakwahnya menjadi lebih menarik dan membumi.
Kepala Rutan Purworejo, Eko Ari Wibowo, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting dalam membangun moral dan spiritual warga binaan. "Pengajian ini bukan hanya sebagai bentuk peringatan, tetapi juga sarana pembinaan mental agar para warga binaan dapat menjalani proses rehabilitasi dengan lebih baik," ujar Eko.
Selain itu, Eko juga menekankan pentingnya pelibatan elemen budaya lokal dalam proses pembinaan spiritual. Ia berharap metode dakwah dengan wayang religi ini dapat diterapkan secara lebih luas dalam kegiatan keagamaan di rutan, karena terbukti mampu menarik minat dan meningkatkan pemahaman warga binaan terhadap nilai-nilai agama.
Acara pengajian ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin langsung oleh KH. Tulus Sedyo. Seluruh peserta tampak khusyuk mengikuti rangkaian acara ini, yang diharapkan dapat membawa berkah dan pencerahan bagi kehidupan warga binaan selama berada di Rutan Purworejo.
(Humas Ruwojo)