Kepala Rutan Pasangkayu, Tisep Oven Harry, menjelaskan bahwa pelatihan khutbah ini bertujuan untuk memberikan warga binaan keterampilan dalam menyampaikan khutbah yang bermakna dan memotivasi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan keimanan dan spiritualitas warga binaan.
"Kami berfokus pada pengembangan holistik warga binaan, termasuk aspek keagamaan dan keterampilan berbicara di depan umum. Pelatihan khutbah ini tidak hanya memberikan keahlian dalam berbicara, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keagamaan," ujar Tisep.
Dalam pelatihan ini, warga binaan diajarkan tata cara menyusun dan menyampaikan khutbah, pemilihan tema yang relevan, serta teknik berbicara yang efektif. Pendekatan yang interaktif dan partisipatif diimplementasikan untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi peserta.
Selain itu, Pelatihan khitobah ini juga bertujuan agar warga binaan mampu menyampaikan pesan ceramah dengan baik. selain itu, pelatihan khitobah juga untuk melihat kemampuan narapidana dalam menyampaikan ceramah dan mengeahui kualitas keagamaan narapidana.
Rutan Pasangkayu terus berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial warga binaan. Pelatihan seperti ini menjadi langkah positif dalam memberikan bekal bagi mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah menjalani masa hukuman.
Sementara itu, secara terpisah, Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Marasidin mendukung  upaya yang dilakukan oleh jajaran Rutan Pasangkayu.
"Sehingga melalui Pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan dapat memberi dampak terhadap peningkatan kinerja di jajaran Kanwil Kemenkumham Sulbar" tutup salah seorang Kakanwil unit wilayah di bawah kepemimpinan Menkumham, Yasonna itu.