Kepala Rutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma menjelaskan bahwa penjaga pintu utama memegang kendali penuh atas akses keluar-masuk Rutan. "Penjaga pintu utama adalah filter pertama yang memastikan siapa pun yang masuk atau keluar dari Rutan sesuai prosedur. Oleh karena itu, pendekatan humanis diperlukan untuk menciptakan suasana yang kondusif, baik bagi petugas, warga binaan, maupun pengunjung," ujar Bima dalam keterangannya, Selasa (24/12).
Pendekatan humanis ini diterapkan dengan sikap ramah namun tegas. "Setiap pengunjung diwajibkan melalui pemeriksaan ketat sesuai standar operasional prosedur (SOP) keamanan, seperti pemeriksaan badan, barang bawaan, identitas, dan keperluan kunjungan. Namun, proses ini dilakukan tanpa memberikan rasa tidak nyaman kepada pengunjung", terang Suparno Kepala Kesatuan Pengamanan.
Salah satu penjaga pintu utama, Pinggala mengungkapkan bahwa komunikasi yang baik menjadi kunci utama. "Kami berusaha menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung dengan tetap menjelaskan aturan yang berlaku. Ini bukan hanya soal keamanan, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya disiplin," kata Pinggala.
Selain mengutamakan pendekatan humanis, kewaspadaan tinggi tetap menjadi prioritas. Penjaga pintu utama dilengkapi dengan pelatihan khusus dalam mendeteksi ancaman keamanan, seperti penyelundupan barang terlarang atau potensi kerusuhan. Mereka juga memanfaatkan teknologi, seperti CCTV dan alat pendeteksi logam, untuk memperkuat pengawasan.
Salah seorang pengunjung, W (36) mengapresiasi sikap ramah petugas pintu utama. "Saya merasa diperlakukan dengan baik saat berkunjung. Meskipun ada pemeriksaan, semuanya dilakukan dengan sopan. Ini membuat saya merasa aman dan dihargai," ujarnya.
Dengan sistem humanis yang tetap mengedepankan kewaspadaan, penjaga pintu utama Rutan Banjarnegara telah membuktikan bahwa keamanan dan kenyamanan dapat berjalan beriringan. Hal ini tidak hanya menciptakan lingkungan Rutan yang aman, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja institusi Pemasyarakatan.
Ke depannya, Rutan Banjarnegara berencana untuk terus mengembangkan pendekatan ini dengan memberikan pelatihan berkala kepada petugas, sehingga kualitas layanan dan pengawasan dapat terus ditingkatkan.