Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Desah Jiwa

7 Januari 2011   17:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:51 89 0
Nada-nada kalbu,

Mencengkram erat di tengah malam yang semakin pekat ini...

Titik-titik air mata seolah tak bisa habis,

Begitu sulitkah bermimpi?

Petikan gitar membawaku semakin merana,

Terengah-engah di tengah kesesakan yang membisu...

Sadarkah aku bahwa tidak seharusnya aku bermimpi...

Begitu sulitkah mewujudkannya?

Duduk termenung memandang kabur...

Menerawang jauh mencoba terbebas...

Bahkan bermimpi saja seperti luka disiram arak...

Pedih.

Berdiri tapi tidak berdiri..

Bersandar tapi aku tahu tiang ini rapuh...

Berlutut tapi aku ingin bangkit...

Demi Tuhan, Kau bilang aku jangan khawatir???

Ada tawa tersungging di bibirku, tapi pahit...

Ada keinginan terhampar di benakku, tapi mustahil...

Tuhan,

Ini untaian kataku... Betapa Kau tahu aku mencintai semua orang-orang yang berkorban banyak untukku...

Tapi, janganlah menutup mata tentang betapa sakitnya aku harus menjalani ini.

Ini derai tangisku... Dan Kaupun tahu seberapa banyak air mata ini terbuang nyaris di tiap-tiap hariku...

Bapa... andai aku sanggup... Tapi aku tak lagi sanggup...

Andai aku kuat... tapi aku tak sekuat itu...

Aku tak ingin terbangun... aku tak ingin tertidur... Mengapa sebuah dilema menghantam segala sisi dan sudut yang kumiliki?

Adakah sisa asa yang tersisa untukku yang Kau izinkan?

Adakah sisa mimpi yang tidak menyakitkan semua orang?

Masihkah aku sanggup berdiri di tengah segalanya yang hancur, yang bahkan aku sendiri tak ingin lagi berada pada ragaku...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun