dalam tasbih menjatuhkan satu-satu butiran embun
pagi yang dingin, masih ada yang sengaja tubuhnya dibuat terkulai
tapi ia tidak, tetap menguatkan sikap sejak sebelum subuh terdengar dari masjid kampung kitab suci mengalun
Ia terus bertasbih dengan embun, ia terus menghitung hingga terhenti dikeringkan matahari
sudah saatnya berhenti
ikhtiar telah dimulai, saatnya melangkahkan kaki
setiap langkah ia bertasbih
ia melawan kemalasan, tak ingin lekas letih
adalah lelaki yang berangkat pagi hari
bersama embun terus berdoa agar tidak mati seperti sesama penambang yang tertimbun
Sungailiat, 28 Februari 2020