Ketika Kuucapkan, selamat hari Kartini
Emak kembali tersenyum
Ketika kutanya, apakah masih ingat dengan Kartini?
Senyum itu menghentikan pembicaraan tentang Kartini
Senyum Emak penuh arti
Setelah itu aku tak pernah mengucap lagi
Setelah beberapa tahun berlalu Emak yang balik bertanya, mengapa tidak mengucapkan selamat hari Kartini?
Kini giliranku tersenyum penuh arti
Reaksi yang sama ketika kutanya kepada emak hal serupa
Emak tidak lagi bertanya
Bagi Emak apakah ini biasa-biasa saja?
Tak ada yang istimewa
Setiap tahun selalu muncul tanya
Setelah semakin tua
Baru terungkap, ternyata Emak tak suka kebaya
Alasan Emak, mengenakan kebaya tak bebas seperti dipenjara