Kini barulah disadari oleh Raden Sekartanjung: "ternyata aku telah berbuat bodoh. Bukan aku saja yang menghendaki pertempuran ini terpisah dan arena, melainkan orang tua inipun agaknya ingin juga berbuat demikian. Ilmunya itu dapat berpengaruh terhadap semua orang juga kawan-kawanya sendiri."
KEMBALI KE ARTIKEL