Chang pun mendirikan pabrik di pinggiran Kota Bandung di atas sawah yang dibelinya melalui Kepala Desa, Calo dan preman di sana. Berdirilah sebuah pabrik makanan dan minuman yang barangnya masuk ke supermarket. Setelah peresmian Pabrik dibukalah lowongan pekerjaan yang di khususkan untuk yang berijazah SMA, SMA sederajat. banyak generasi muda sekitar pabrik yang digaji di bawah UMR mereka bekerja siang malam dengan penuh semangat.
Chang pun tersenyum simpul dalam hatinya berkata alangkah bodohnya masyarakat Indonesia. Gua pinjam duitnya gua pake untuk buat pabrik. dan mereka yang membuat gua kaya dan dapat melunasi utang ke Bank. Mereka rela bekerja siang malam demi gua. ha... ha...
Inilah nasib generasi kita hari demi hari melayani sang China di Bandung Raya.
Sudah datang Rombogan dari China, Â Korea, Â Jepang, Belanda
Australia, Amerika dan Malaysia menuju kampung halaman kita bukan untuk memberi tapi merebut.
Lain rek mere tapi rek moro.
WAHAI GENERASI PENERUS BANGSA "ALLOH TIDAK AKAN MERUBAH NASIB SUATU KAUM JIKA KAUM ITU TIDAK MERUBAHNYA'
SADARLAH, SADARLAH, SADARLAH, SADARLAH, SADARLAH, SADARLAH, SADARLAH