Illiza Sa’adudin Djamal yang juga merupakan Walikota Banda Aceh tampaknya sedang melakukan aksi “buang badan” ketika memberikan penjelasan tentang pelaksanaan hukuman cambuk yang dilaksanakan di wilayah administrasi yang ia pimpin. Sebagai “jalan pintas”, ia kemudian mencari alibi pembenar terhadap pelaksanaan hukuman cambuk di wilayahnya. Singkatnya, Tuhan pun dijadikan sebagai “dalih” pelaksanaan hukuman yang menjurus pada kekerasan terbuka dan penyiksaan psikologis di hadapan umum.