Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Inilah Penyakit Bangsa Ini (setelah 69 Tahun Merdeka)

18 Agustus 2014   16:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:15 59 1
Kemarin. tepat 17 Agustus bangsa ini merayakan kemerdekaannya yang ke 69 tahun. Gegap gempita seluruh anak bangsa merayakannya. Sekolah pemerintah, kantor pemerintah, lembaga pemerintah hingga istana negara di Jakarta merayakan dengan upacara bendera yang khidmat. Lalu dilanjutkan dengan berbagai macam acara hiburan, perlombaan khas tujuhbelasan, renungan, makan makan hingga pesta dangdutan di beberapa wilayah. Peringatan hari kemerdekaan yang sakral di bangsa ini mirip  euforia kebebasan tanpa makna. Lho ? Saya sebenarnya tidak ingin menuliskan ini tapi karena sudah sangat mengganjal di hati. Uneg uneg ini lebih baik saya tulis saja. Mudah mudahan bermanfaat tanpa bermaksud menyindir siapapun.

Untuk ukuran umur merdeka mungkin Indonesia jauh lebih lama dari bangsa tetangga terdekat. malaysia, Singapura, Brunai. Tapi dari pencapaian hasil kemerdekaan Indonesia jauh tertinggal (Walau kita harus bangga kita merdeka dengan usaha sendiri tidak hasil pemberian bangsa manapun) .  Ini yang akan saya tulis , motto lama kita yang sesat : alon alon asal klakon nampaknya begitu terpatri dalam kinerja bangsa ini. Semua proyek pemerinta entah itu pemerintah pusat dan daerah selalu lamban, lelet, lebay dan tidak profesional. Silahkan bagi yang ingin menyanggah.

Pada tanggal 15 Agustus 2014 didepan sidang paripurna DPR dan DPD , Presiden SBY menyampaikan RAPBN 2015 beserta nota keuangan. Begitu mengagumkan pencapaian hasil yamg dicapai selama sepuluh tahun. semuanya dalam grafik menanjak untuk keberhasilan pemerintah. Ada sektor yang mendapat alokasi dana yang luar biasa , ada yang naik 4 kali ada yang hingga 6 kali. sektor pendidikan dan sektor infrastruktur salah dua diantaranya. Dana alokasi yang besar itu ternyata tak seindah apa yang saya dengar . Fakta dilapangan kita mendapati hal yang menyedihkan pada  dua sektor ini.

Pada Infrastruktur, Jalan yang rusak parah masih menganga meminta korban, jembatan yang tak pernah selesai perbaikannya hingga membuat titik kemacetan parah, rel kereta api ganda yang hingga tulisan ini dibuat juga belum selesai. Juga lihat sekolah sekolah pemerintah yang mendapat alokasi dana yang luar biasa kenaikannya. Lihat kinerja guru dan staff pengajarnya. Masih jauh dan tidak berkualitas, sekedar datang dan menggugurkan kewajiban. Lihat sertifikasi guru yang sudah diberikan, banyak yang jatuh ketangan guru yang salah. malah ada sertifikasi guru yang sang guru tak pernah mengajar dan berdiri didepan kelas untuk memberikan ilmunya.

Coba tengok pemotongan dana bos, dana sertifikasi, dana bantuan masyarakat lainnya yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintahan. Lihat dibeberapa titik oknum aparat keamanan dan penegak hukum masih meminta uang di pinggir jalan kepada pengemudi truk yang lewat.  Juga kepada masyarakat yang meminta jasa layanannya.

Sebagai bangsa , sebagai negara, kita semuanya tahu masalah masalah itu. saya yakin bahwa kita tahu masalah yang ada pada bangsa ini. Kita sadar kita masih dihinggapi penyakit . kita yakin korupsi masih meyebar dan terus menyedot uang rakyat . Kita yakin masih ada yang bermain mata dengan pengemplang pajak, perusak hutan, pencuri hasil hutan, pencuri hasil laut, mafia narkoba, mafia minyak, mafia hukum dan entah banyak lagi.

Dari semua itu adalah niat yang kuat dan langkah nyata untuk kita babat , kita musnahkan , kita habisi semua praktek, perilaku dan sistem kacau yang masih membelit bangsa ini. Atau kita tutupi saja borok yang tak kunjung sembuh. lalu anak cucu kita juga bersikap sama. DIAM SAJA DAN TUTUP MATA DAN TELINGA...

Salam Indonesia, Merdeka

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun