Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Berhenti Merokok Itu Susah!

31 Mei 2013   15:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:44 154 1
Suatu pagi nafas saya tersengal hebat karena baru saja berlari cepat agar tidak tertinggal kereta. Tapi apa dikata,  kereta memang tidak suka menunggu seperti angkot,  ketika sampai di peron stasiun,  tinggal ekornya saja yang terlihat. Di peron nafas tersengal hebat seperti paru- paru yang mau loncat dari dalam tubuh. Kepala mulai pening,  dalam kesibukan mengatur nafas agar kembali pada khitahnya,  bayangan puluhan batang rokok yang telah saya hisap menghinggapi pikiran. Keinginan untuk berhenti merokok benar-benar semakin kuat.

Tapi begitu susah berhenti merokok itu!. Beberapa kali meninggikan tekad, selalu kandas di sore atau malam harinya. Mencoba mengurangi pun dicoba, tapi tetap saja tidak bisa. Ketika kecanduan seperti itu, terkadang dalam kondisi kebelet pingin BAB pun, saya akan lari dulu ke warung hanya untuk memberli sebatang rokok.  Ketika malam hari dan uang di saku sudah habis, saya akan menyusuri setiap lekuk lemari, sela-sela kursi dan di balik kasur hanya untuk mengumpulkan uang receh demi mendapatkan sebatang rokok. Tapi hati dan pengetahuan saya memang selalu bersebrangan dengan keinginan saya untuk merokok. Saya tahu, bahwa memang rokok itu bukan pelepas stress yang menyehatkan. Dan saya tahu, berhenti merokok itu susah!!

Tapi sejak kejadian mengejar kereta itu, saya selalu mengadu pada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkaulah pemilik jiwa dan raga ini, buatlah saya berhenti merokok!" Itulah doa yang selalu saya ucapkan ketika shalat. Beberapa saat kemudian,tiba-tiba saya sakit dan ketika sembuh, saya seperti bermushan dengan rokok!. Tak ada lagi kenikmatan menghisap dan mengepulkan asapnya. Bahkan saya seperti mau muntah. Namun seterusnya, saya jadi benar-benar berhenti merokok!  Bahkan tidak kuat mencium bau asap rokok.

Tapi berhenti merokok itu susah! Sekitar 4 tahun kemudian saya muali merokok lagi namun sudah tidak seganas dahulu. Bagaimanapun, hati saya selalu mengatakan tidak untuk merokok. Saya coba lagi terapi pribadi, saya hanya membawa rokok, menyimpannya di mulut tanpa dinyalakan. Saya hisap aja aromanya, tanpa dinyalakan. Selama beberapa hari, satu batang rokok yang kucel itu, selalu saya tempelkan di mulut. Kalau sudah kucel banget, ya saya ganti dengan yang baru, tapi tetep tidak saya nyalakan, saya hanya menghisap aromanya dan berusaha merubah sugesti hisapan dengan hanya menempelkan rokok di ujung mulut.  Alhamdulillah berhasil untuk diri saya. Sekarang saya sudah tidak merokok lagi dan berjanji tidak akan merokok lagi karena untuk berhenti merokok itu susah!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun