Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lelah Si Penjual Bunga

20 Mei 2011   01:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26 97 0
oleh Aprilia Dyah Ayu Mustikarini, mahasiswi UI Jakarta asal Tegalarum Jaken Pati

kupeluk tasku di dada, menahan dinginnya angin malam
yang berhembus di pintu kopaja enam tiga
tak hanya itu
ternyata menggendong seikat bunga di tangan kiri
sambil berdiri
cukup membuat tanganku nyeri

ehmh, tak apa
setidaknya aku tetap bisa menertawakan
kawanku yang terpaksa menekuk lehernya
karena tubuhnya lebih tinggi dibanding atap besi tua ini

di dekat pintu belakang
ada tampang kuyu si sipit bermarga 'yu'
sementara yang sedari tadi berdiri di sampingku pun tak kalah lesu
aku justru kasihan pada si cantik berkerudung abu-abu
yang terpaksa berdesak-desakkan

ehmh, ya tak apa
setelah semua ketidakpastian hari ini
masih tetap tidak apa-apa
karena aku ada bersama mereka

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun