berangkat dengan 99 tangkai mawar
dan pulang dengan 89 tangkai
di sini, di tengah lalu lalang orang
dekat jembatan penyeberangan
dengan malu-malu kami tawarkan
“Mas, ini empat rupa mawar asli.
Memang sudah layu
tapi cobalah cari satu tangkai yang masih ayu
untuk kekasihmu!”
Ketika ia menggeleng, kami mendekati yang lain
Dengan malu-malu jua, kami ulangi kalimat kami
“Mas, ini empat rupa mawar asli.
Memang sudah layu
tapi cobalah cari satu tangkai yang masih ayu
Untuk kekasihmu!”
Ketika ia bersedia mengulur satu tangkai dari tangan kami
Kami berterima kasih
Lima belas ribu
Kalau pun bukan untuk mawar yang sudah layu
Setidaknya untuk semangat kami
semangat yang tak pernah layu.