Tidak ada lagi pilihan untuk kita selain:
KAPAHAHA HAUSIHU HOLI SIWA LIMA, LISA’E MAKANA LAWA MENA HAULALA”.
“Usir penjajah-penjajah itu dari bumi kita ini sampai titik darah penghabisan, jangan biarkan mereka menindas kita sampai ke anak cucu kita,
KAPAHAHA HAUSIHU HOLI SIWA LIMA”.
Demikian teriak salah seorang pemain Teatrikal Perang Kapahaha di arena Pukul Sapu Lidi Negeri Morella. sebuah pekik patriotisme terlontar dari sang panglima perang Kapahaha merangsang semangat juang untuk menentang penjajah Belanda, dengan penuh semangat untuk kobarkan api perjuangan Kapahaha di seluruh patasiwa patalima.
Senin itu, bertepatan dengan perayaan pukul sapu 7 syawal negeri Morella, sebuah pentas teatrikal yang menarik perhatian penonton baik dari Morella sendiri maupun dari luar Morella. Teriakan yang menggelegar ditengah arena itu berasal dari teriakan pemeran Kapitan Telukabessy. “Lisa e Makana Lawamena Haulala, “ yang dalam arti kapata, Lisa= perang, Makana = bertahan, atau dalam pengertian umum artinya “Kita harus berjuang dan mempertahankan daerah ini”. Sementara Lawa= maju, Mena = depan, Haulala= semangat berapi-api, sehingga Lawa Mena Haulala dapat diartikan “Maju terus dengan semangat berapi-api.”