Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Selalu Ada Cara (1)

9 Oktober 2010   11:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 70 0
Catatan ini adalah rangkaian kejadian apa yang saya alami, di mana NILAI AMALUL YAKIN SAYA PADA KEKUATAN TUHAN menjadikan RUJUKAN BAHWA IA DATANG MEMENUHI JANJINYA SESUAI DENGAN APA YANG ADA DALAM RASA, PIKIRAN DAN PRILAKU KITA SEBAGAI PRASANGKA POSITIF, tertanggal 08 Desember 2009.
Semoga menginspirasi kita semua BAHWA TUHAN ADA DENGAN CARANYA SESUAI DENGAN HARAPAN KITA


ketika saya tulis tentang hal ini, kami sedang mendiskusikan suatu cara keluar dari masalah, yaitu soal waktu yang berhubungan dengan “DEATH LINE “, hampir semua orang percaya bahwa death line adalah ketentuan waktu yang ditentukan oleh perusahaan pada perusahaan lain, untuk penentuan waktu, apa yang namanya “BATAS WAKTU”, merupakan hal yang tidak bisa ditawar, pada sisi ini, kami adalah yang ditentukan waktunya dan waktu yang ada adalah 2 X 24 jam, kami harus menyelesaikannya. Semua orang berpikir dan bekerja keras untuk mencari jalan keluar, bisa kami katakan bahwa apa yang ada adalah “TIDAK MUNGKIN”, bahasa tidak mungkin adalah bahasa yang pas menurut logika manusia, apa yang kami lakukan adalah “MENCARI APA YANG HARUS DICARI DAN DILAKUKAN”, SOAL MUNGKIN ATAU TIDAK MUNGKIN BUKAN YANG HARUS DIPIKIR KARENA ITU BUKAN DOMAIN SAYA, YANG ADA ADALAH KAMI HARUS LAKUKAN DAN KERJAKAN SERTA DOA.

USAHA, USAHA DAN USAHA MAKA TUHAN AKAN MENUNJUKKAN CARA DAN JALANNYA

Tak ada pilihan dan itulah yang harus dilakukan, dan saya meyakini BAHASA TUHAN yang mengatakan bahwa :
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
QS. Ar Rad (13), Ayat (11).


Kami mencoba apa yang dituliskan oleh TUHAN dalam implementasi yang nyata, bahwa usaha adalah keharusan dari sebuah keniscayaan, yang mau tidak mau harus dijalankan.,pada sisi lain ada hadits yang menguatkan hal tersebut, yaitu :
1. Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
2. Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
3. Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah. (HR. Ath-Thabrani)
4. Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami)

Kita tidak akann pernah tahu tentang “HASIL”, karena hasil adalah PEKERJAAN DAN WILAYAH TUHAN, namun TUHAN telah memberikan KORIDOR apa yang harus dilakukan, maka dengan keyakinan itu, kami berkeyakinan bahwa apa yang kami lakukan akan menghasilkan sesuatu  yang sesuai dengan RENCANA TUHAN.

DALAM BAHASA TUHAN, TUHAN SENANG KETIKA MANUSIA BERUSAHA MENJALANKAN USAHANYA DENGAN KORIDOR YANG TELAH DITENTUKAN. DAN HARAPAN KAMI TUHANPUN SENANG DENGAN APA YANG KAMI KERJAKAN DAN MEWUJUDKAN HARAPAN KAMI......

bersambung, sampai hasil menunjukkan cara KERJANYA pada kita.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun