Akhir minggu di rumah kayu. DEE tersenyum- senyum senang. Akhir- akhir ini dia sering merasa lelah dan pegal di tubuhnya. Dan di pagi hari itu, si kecil Pradipta menawarkan dengan manis, “ Bunda pegal lagi? Aku pijat ya bunda? “ Oh, senangnya. Dee dengan segera mengangguk dan jemari mungil itu mulai menelusuri leher dan pundaknya. Terntu saja, pijatan Pradipta tak dapat dibandingkan dengan pijatan orang dewasa, apalagi pemijat profesional. Tapi kehangatan dan rasa sayang yang dialirkan dalam setiap sentuhan si kecil di kulitnya sungguh membuat hati Dee bernyanyi.
KEMBALI KE ARTIKEL