Gerimis membasahi siang DI sebuah restoran yang nyaris dipenuhi pelanggan. Siang yang dingin membuat selera makan memuncak. Kegaduhan tiba-tiba dipuncaki oleh suara seorang lelaki, berusia setengah baya yang mengenakan seragam PNS. "Kamu kerja di mana?" Terdengar suara si bapak. Dia duduk sendiri. Artinya, dia pasti bicara dengan seseorang melalui telepon genggam (jika tak pake HP, lalu dia bicara dengan siapa ya? hehehe). Suaranya meninggi, mencoba mengalahkan hingar bingar pengunjung dan suara televisi di pojokan. ... "Berapa gaji kamu?" ... "Hm... Kamu dulu kuliah di mana?" ... ... "Dan SMA kamu di mana?" ... ... "Dan kamu pikir dengan modal segitu kamu mau menikah dengan anak saya?" ... ... ... "Saya punya banyak keponakan yang pekerjaan dan gajinya jauh lebih besar dari kamu..." ... ... "Saya tidak ingin anak saya menderita karena menikah dengan kamu..." ... ... ... Bapak itu kemudian menghentikan interogasinya. Dengan wajah 'tak berdosa' dia menyantap hidangan di depannya. Ah, aku bertanya dalam hati bagaimana kira-kira reaksi si pemuda yang 'tak ada angin tak ada hujan' tiba-tiba ditelepon ayah kekasihnya. Dan si calon mertua menginterogasi tanpa basa-basi.. Ah, dengan berlalunya waktu, teknik menginterogasi calon menantu rupanya sudah berubah ya? Beruntung sekali dulu aku menemukan calon mertua yang sangat baik, yang justru 'salah tingkah' ketika aku mengunjungi anak gadisnya... Hehehe...
p.s Ditulis berdasarkan apa yang dilihat dan didengar beberapa waktu yang lalu...
KEMBALI KE ARTIKEL