Para homeschoolers jenjang SMP-SMA dari Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening sempat sedikit parno saat kakak-kakak guru membawa mereka ke kawasan Gua Pindul yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Kenapa? Karena mereka akan diajak mengikuti kegiatan rafting menggunakan ban dalam truk (istilah tepatnya sih ‘cavetubing’ bukan ‘rafting’, -pen.) menyusuri aliran sungai yang melewati gua dan buat para gadgetmania seperti mereka yang biasa surfing di internet di kamar super nyaman tentunya berasa spooky banget membayangkan harus basah-basahan melewati gua yang identik dengan kegelapan plus … ada resiko kelelep pula sebagai bonus. Begitulah skenario imajiner mayoritas homeschoolers ketika Jumat (31/10) lalu merapat ke salah satu sudut foodcourt untuk mengenakan rompi pelampung. Rompi itu jadi semacam garansi 99% resiko kecebur lalu tenggelam dapat teratasi.
Usai mengenakan rompi pelampung saatnya mereka berbaris dibimbing seorang bapak pemandu menyusuri jalanan tanah yang kian menanjak di bawah curahan matahari yang mulai terasa menggigit kulit untuk menjemput soulmate masing-masing, sebuah ban hitam besar yang harus dipanggul sampai ke dekat mulut gua. Lalu semua mengelilingi seorang pemandu yang menerangkan sekilas seluk-beluk Gua Pindul plus aturan main rafting berjamaah di situ. Intinya, santai saja, nikmati pengarungan di sungai yang sangat tenang itu, dan tetap berpegangan pada tali penghubung di ban tetangga … eh…teman di kiri-kanan.