Bahkan Arab Saudi saja berani menghentikan salah satu RUKUN ISLAM, yakni umroh dan mungkin saja haji (jika berlepanjangan), yang levelnya merupakan ibadah WAJIB JIKA MAMPU untuk dilakukan oleh ummat islam di seluruh dunia...kalau bicara event internasional, atau konser-konser musik sih jangan ditanya, sudah puluhan dibatalkan.
====
Setelah banyaknya kita yang menaggapi ke-hampir tiadaan masyarakat kita yang terkena Corona, karena virus tadi takluk dengan gaya konsumsi makanan kita yang sehari-hari memang terbiasa "jorok"; bayangkan saja setiap hari kita selalu jajan dari kecil ketoprak, bakso, gorengan, yang kesemuanya dipastikan bercampur dengan debu dan asap kendaraan di jalan, air pencuci alat makan yang cuma seember dan dipakai seharian selama berjualan, serta kebersihan gerobak/ display penjulan makanan yang entah jika dinilai Badan Kesehatan Dunia akan diberikan nilai minus mungkin.
Tapi, jika bicara kreatifitas berdasar kejadian terkini/kekinian, mungkin akan beda lagi hasilnya.
Kreatifitas memang tidak ada batasnya, saya sendiri di berbagai seminar dan kelas-kelas kreatif bahkan menggambarkan kreatifitas layaknya pohon, rumah, billboard, atau bahkan makanan yang sehari-hari kita jumpai. Tinggal kitanya saja, mampukah menangkap dan menjadikan hal tadi sebagai bahan untuk menciptakan sesuatu dari yang terlihat. Buktinya ? ya banyak, ratusan ilmuwan kita baik jaman dahulu maupun saat ini, berhasil menemukan teori ataupun hal-hal baru dari lingkungan disekitarnya. Benjamin Franklin di abad ke 18 si penumu listrik, yang idenya dari rembetan petir yang dialirkan melalui layangan, teori Archimides justru ditemukan dalam bak mandi saat beliau memasukkan badannya kedalam bak, dan lain-lain tentunya.