Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Twitter oh Twitter

6 Juli 2011   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 44 0
Perkembangan teknologi telah membawa manusia ke segala kemudahan demi kemudahan. Berkonektivitas dengan orang lain yang berbeda jarak bukan lagi sebuah kendala yang sulit. Mulai dari telepon, sms, email,sampai ke media publik yang lebih keren, lebih seru dan lebih ramai. Friendster, facebook, twitter, plurk, my space, de el el.

Namun kali ini saya akan fokus membahas masalah twitter. Atau lebih tepatnya menceritakan pengalaman saya selama menggunakan twitter. Oke, dari banyak nya manfaat yang diperoleh dari pengguanan media publik yang satu itu (twitter) saya pernah mengalami kasus yang cukup serius akibat twitter.

Jadi ceritanya, suatu ketika saya merasa memiliki perasaan marah dan sebel ke temen saya. Secara refleks saya memposting kata-kata yang mengekspresikan perasaan saya tanpa meski tanpa menyebutkan nama temen saya.

Dua hari kemudian inbox ponsel saya menerima sms dari temen yang say ceritakan tadi. Dengan kata-kata yang tidak enak untuk dibaca saya jadi bingung sendiri. What's wrong with me? saya bahkan sudah lupa dengan perasaan marah yang saya lampiaskan ke twitter dua hari yang lalu.

Akibatnya hampir dua minggu kami tidak bertegur sapa, saya yang sudah meminta maaf padanya pun tidak ditanggapi. Syukurlah sekarang kami sudah berbaikan, karena ternyata dia tidak sanggup lama-lama bermusuhan dengan saya.

Hikmah yang dapat dipetik dari cerita ini adalah, twitter atau media publik lainnya adalah area yang dimiliki oleh banyak orang, jadi berhati-hatilah ketika anda akan berkata-atau bertinda yang macam-macam di dunia maya. Jika anda ingin curhat lebih baik kalau anda menuliskannya di diary atau disimpan dikomputer pribadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun