1). Kata dan Jenisnya
- Kata benda (nomina): Menunjukkan nama orang, benda, tempat, atau konsep. Contoh: meja, Jakarta, kebahagiaan.
- Kata kerja (verba): Menunjukkan tindakan, proses, atau keadaan. Contoh: makan, berjalan, tidur.
- Kata sifat (adjektiva): Menunjukkan sifat atau keadaan. Contoh: cantik, besar, cepat.
- Kata keterangan (adverbia): Memberikan informasi tambahan tentang kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lain. Contoh: cepat, sangat, di sini.
- Kata ganti (pronomina): Menggantikan kata benda. Contoh: saya, dia, kita.
2). Frasa dan Klausa
- Frasa: Gabungan dua atau lebih kata yang tidak mengandung subjek dan predikat. Contoh: rumah besar, makan siang.
- Klausa: Gabungan kata yang mengandung subjek dan predikat. Contoh: "Dia sedang belajar."
3). Kalimat
- Kalimat sederhana: Mengandung satu subjek dan satu predikat. Contoh: "Saya membaca buku."
- Kalimat majemuk: Terdiri atas dua atau lebih klausa. Contoh: "Saya membaca buku dan dia menulis surat."
- Kalimat aktif dan pasif:
 - Aktif: Subjek melakukan tindakan. Contoh: "Dia menulis surat."
 - Pasif: Subjek dikenai tindakan. Contoh: "Surat itu ditulis oleh dia."
4). Pola Kalimat Dasar
- S-P (Subjek-Predikat): "Anak itu berlari."
- S-P-O (Subjek-Predikat-Objek): "Saya membaca buku."
- S-P-Pel (Subjek-Predikat-Pelengkap): "Dia menjadi guru."
- S-P-K (Subjek-Predikat-Keterangan): "Mereka belajar di sekolah."
5). Tanda Baca
Tanda baca membantu memperjelas makna kalimat, misalnya:
- Titik (.) untuk mengakhiri kalimat.
- Koma (,) untuk memisahkan unsur dalam kalimat.
- Tanda tanya (?) untuk pertanyaan.
6). Konjungsi (Kata Sambung)
Menghubungkan kata, frasa, atau klausa. Contoh: dan, tetapi, karena, sehingga.
7). Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Tujuannya
- Kalimat deklaratif: Menyatakan informasi. Contoh: "Hari ini cerah."
- Kalimat interogatif: Mengajukan pertanyaan. Contoh: "Apa yang sedang kamu lakukan?"
- Kalimat imperatif: Memberikan perintah atau larangan. Contoh: "Tolong buka pintu."
- Kalimat eksklamatif: Mengungkapkan perasaan. Contoh: "Wow, indah sekali!"
Memahami tata bahasa adalah dasar yang penting untuk meningkatkan kemampuan menulis, berbicara, dan memahami bahasa secara keseluruhan.
Dalam tata bahasa, struktur kalimat adalah susunan atau pola elemen-elemen penyusun kalimat sehingga memiliki makna yang jelas. Berikut adalah struktur dasar kalimat dalam tata bahasa: Â
1). Subjek (S) Â
Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, hal, atau objek yang dibicarakan. Â
- Contoh: Ibu, Andi, kucing itu. Â
2). Predikat (P)
Bagian kalimat yang menjelaskan tindakan, keadaan, atau sifat dari subjek. Â
- Contoh: berlari, sedang makan, adalah dokter. Â
3). Objek (O)
Bagian kalimat yang dikenai tindakan oleh subjek melalui predikat. Objek biasanya berupa kata benda atau frasa benda. Â
- Contoh: buku, kue itu, film favorit. Â
4). Pelengkap (Pel) Â
Bagian kalimat yang melengkapi predikat tetapi tidak bisa menjadi subjek ketika kalimat diubah menjadi pasif. Â
- Contoh: menjadi guru, sangat sibuk. Â
5). Keterangan (K)
Bagian kalimat yang memberikan informasi tambahan tentang waktu, tempat, cara, sebab, tujuan, dan sebagainya. Â
- Contoh: di sekolah, dengan cepat, karena hujan. Â
Berikut adalah jenis-jenis kalimat yang umum digunakan, berdasarkan berbagai kriteria:
1). Berdasarkan Fungsi atau Tujuan
•  Kalimat Deklaratif Â
  - Berfungsi untuk menyampaikan informasi, pernyataan, atau fakta. Â
  - Contoh: Â
   - "Hari ini cuacanya cerah." Â
   - "Saya sedang belajar di rumah." Â
* Kalimat Interogatif
  - Berfungsi untuk mengajukan pertanyaan. Â
  - Contoh: Â
   - "Apakah kamu sudah makan?" Â
   - "Siapa yang akan datang nanti?" Â
* Kalimat Imperatif
  - Berfungsi untuk memberikan perintah, permintaan, atau larangan. Â
  - Contoh: Â
   - "Tolong ambilkan buku itu." Â
   - "Jangan bermain di jalan!" Â
* Kalimat Eksklamatif
  - Berfungsi untuk menyatakan perasaan atau emosi yang kuat, seperti kagum, marah, atau terkejut. Â
  - Contoh: Â
   - "Wow, pemandangan ini indah sekali!" Â
   - "Astaga, hampir saja aku terlambat!"
2) . Berdasarkan Struktur
* Kalimat Tunggal
  - Hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Â
  - Contoh: Â
   - "Dia membaca buku." Â
   - "Ayah bekerja di kantor." Â
* Kalimat Majemuk
  - Terdiri dari dua atau lebih klausa (gabungan kalimat). Â
  - Contoh: Â
   - "Saya belajar, dan adik saya bermain." Â
   - "Dia tidak datang karena hujan deras." Â
  - Jenis kalimat majemuk: Â
   - Setara: Klausa sederajat (dihubungkan oleh *dan, tetapi, atau). Â
   - Bertingkat: Klausa yang saling bergantung (menggunakan karena, sehingga, dll.).
3). Berdasarkan Susunan Unsur
* Kalimat Aktif Â
  - Subjek melakukan tindakan pada objek. Â
  - Contoh: Â
   - "Dia menulis surat." Â
   - "Saya membaca buku." Â
* Kalimat Pasif
  - Subjek dikenai tindakan oleh objek. Â
  - Contoh: Â
   - "Surat itu ditulis oleh dia." Â
   - "Buku itu sedang dibaca oleh saya." Â
4). Berdasarkan Pola
* S-P (Subjek-Predikat) Â
  - Contoh: Â
   - "Adik bermain." Â
* S-P-O (Subjek-Predikat-Objek) Â
  - Contoh: Â
   - "Ibu memasak nasi." Â
* S-P-O-K (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan) Â
  - Contoh: Â
   - "Ayah membeli roti di pasar." Â
* S-P-K (Subjek-Predikat-Keterangan) Â
  - Contoh: Â
   - "Mereka pergi ke sekolah." Â
5). Berdasarkan Isi atau Gaya Bahasa
* Kalimat Langsung
  - Menyampaikan ucapan seseorang secara langsung. Â
  - Contoh: Â
   - Dia berkata, "Saya akan pergi besok." Â
* Kalimat Tidak Langsung
  - Menyampaikan kembali ucapan seseorang dengan parafrase. Â
  - Contoh: Â
   - Dia berkata bahwa dia akan pergi besok. Â
Tata bahasa adalah aturan dan sistem yang mengatur cara kata-kata disusun untuk membentuk kalimat dalam suatu bahasa. Unsur-unsur tata bahasa mencakup:
1. Fonologi Â
  Mempelajari bunyi-bunyi dalam bahasa, termasuk pelafalan, tekanan, intonasi, dan pola bunyi.
2. Morfologi Â
  Mengkaji struktur kata, termasuk pembentukan kata melalui imbuhan (awalan, akhiran, sisipan, atau konfiks) dan perubahan bentuk kata (infleksi).
3. Sintaksis
  Mengatur cara kata-kata disusun menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Contoh: susunan subjek, predikat, objek, keterangan (S-P-O-K) dalam bahasa Indonesia.
4. Semantik
  Berfokus pada makna kata, frasa, dan kalimat, serta hubungan antara kata-kata untuk membentuk arti.
5. Pragmatik
  Mengkaji penggunaan bahasa dalam konteks tertentu, termasuk maksud penutur, implikasi, dan bagaimana kalimat dipahami berdasarkan situasi.
6. Ejaan dan Tanda Baca Â
  Mengatur penggunaan huruf, tanda baca, dan penulisan kata sesuai aturan baku.
Contohnya dalam bahasa Indonesia: Â
- Morfologi: Kata dasar "jalan" bisa menjadi "berjalan," "jalanan," atau "dijalankan" dengan penambahan imbuhan. Â
- Sintaksis: "Ibu memasak nasi" adalah kalimat berpola S-P-O, di mana ibu adalah subjek, memasak adalah predikat, dan nasi adalah objek.