Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan Perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang Berpihak pada Peserta Didik di Abad ke-21

3 April 2024   15:19 Diperbarui: 3 April 2024   15:20 164 0
Pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia dan ideologi nasionalisme seperti yang tercantum di dalam bagian Pembukaan UUD 1945. Dengan diterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional yang tidak bisa diubah-ubah lagi, maka dapat diterima bahwa sifat atau karakteristik nasionalisme bangsa Indonesia adalah nasionalisme politik dan budaya yang berperspektif multikultural dan demokratis. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma pendidikan untuk melestarikan keanekaragaman suku, ras, budaya, agama. Penerapan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dalam pendidikan Abad-21 dapat diterapkan melalui program Profil Pelajar Pancasila. Tetapi dalam pengimplementasiannya tentu memiliki tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut diantaranya :

  • Pengaruh budaya asing dan teknologi. Dampak budaya asing yang dapat mempengaruhi peserta didik baik dari segi perilaku, sikap dan menjadi kebiasaan. Hal ini wajar terjadi karena adanya perkembangan zaman serta teknologi dalam era globalisasi di Indonesia. Contoh dari adanya pengaruh budaya asing dan teknologi yaitu peserta didik suka menirukan cara berpakaian, gaya bahasa dan memanfaatkan handphone yang tidak sewajarnya saat proses pembelajaran seperti kecanduan main game. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah memberikan pemahaman selektifitas dalam penggunaan teknologi agar seluruh informasi tidak dicerna peserta didik secara langsung.
  • Kurangnya motivasi guru dan pengetahuan dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila. Mindset guru di Indonesia masih perlu diperbaiki, khususnya guru yang belum memiliki pemikiran yang terbuka terhadap perubahan dan kurang adaptif dan dinamis dengan tuntutan perkembangan zaman. Diperlukan guru visioner dan paham betul dengan makna Pancasila sebagai fondasi pendidikan sehingga dapat mengoptimalkan penerapannya dalam pendidikan.
  • Kurangnya peran orang tua dalam pendidikan anak. Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anaknya, sehingga orang tua merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab terbesar dalam mendidik dan membimbing anaknya. Namun dalam beberapa kasus, orang tua mengalihkan seluruh tanggung jawabnya kepada guru yang mengajar di sekolah tersebut. Akibatnya, anak kehilangan bimbingan, perhatian dan pendidikan orang tua, terutama saat berada di rumah atau di luar sekolah. Karena peran dan perhatian orang tua kecil serta hanya fokus pada perkembangan kognitif anak, maka nilai-nilai Pancasila tidak ditanamkan sebagai esensi pendidikan sekolah.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun