Disiplin positif tercipta untuk menanamkan motivasi yang ketiga pada teori motivasi pada manusia itu tumbuh dan menguat pada diri murid-murid, sehingga mereka menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percayai. Teori kontrol, motivasi, hukuman dan penghargaan mempengaruhi motif instrinsik pada murid, dimana posisi kontrol guru sangat diperlukan dalam mengarahkan motif yang murid miliki. Karena 5 dasar kebutuhan manusia sejatinya ada pada tujuan hidup manusia, sama halnya dengan murid apabila mereka melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan maka hal tersebut dikarenakan murid gagal dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Maka dari itu, keyakinan kelas dapat diwujudkan sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhan dasar murid, melalui penerapan restitusi pada murid sebagai salah satu cara untuk menanamkan disiplin positif yang termasuk dalam budaya positif di sekolah. Hal yang menarik untuk saya bahwa penerapan disiplin positif dalam membangun budaya positif disekolah terlebih tentang penerapan dari restitusi selama ini saya sudah melakukannya namun kurang sempurna dan akan saya perbaiki kedepannya, perubahan secara perlahan namun pasti dimulai dari hal yang paling dasar terlebih dahulu untuk dilakukan sehingga terwujudnya siswa berkarakter yang memiliki nilai Profil Pelajar Pancasila.
KEMBALI KE ARTIKEL