Kalau anak-anak ini mempelajari sesuatu harus sampai bisa. Sering tidur terlambat karena mengutak-atik mainan baru hingga merasa mahir memainkannya.
Pernah suatu ketika Enzi sedang di atas panggung dalam suatu lomba paduan suara antar TK. Tahu-tahu Enzi nampak mengangkat roknya. Ia nampak menarik-narik ujung singletnya yang dimasukkan ke dalam rok. Ia merasa unjung singlet itu terasa kurang simetris. Otomatis orang tua murid yang hadir dan teman-temannya jadi terpancing lirik-lirik.
Demikianlah. Mendidik anak perfeksionis ada suka dukanya. Kesulitannya seperti contoh di atas. Sukanya saat mengajarinya sesuatu, tanpa harus disuruh-suruh ia akan belajar sendiri sampai bisa.
Menakar titik perlakuan yang pas supaya kejiwaan anak tidak berkembang ke arah negatif, menjadi tantangan tersendiri.