Batin kian meradang
Terkoyak rasa sakit hati
Dikala diriku telah terdustai
Kata bijak sebatas lembaran
Tidak lagi menunjuk kedewasaan
Kata-kata selalu di putar balikan
Bibir tersenyum hanyalah kedok saja
Ketika aku patah pena
Dan aksara tak bisa tertata
Mengelus dada pun menghela panjang
Akhir terurai hanya membayang semu
Oh...
Malang nian nasib ini
Di berondong peluru-peluru tajam
Dari lidah-lidah durjanaya
Surabaya, 4 Juli 2020