Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari mengalokasikan khusus anggaran untuk pendidikan yang tidak sedikit jumlahnya, guna terciptanya pembelajaran yang lebih maksimal, hal itu juga harus diimbangi dengan peningkatan profesionalisme tenaga pengajar yang mumpuni juga. nah, di sini permasalahan mulai muncul yaitu apakah dengan adanya program sertifikasi guru akan menjadikan pendidikan akan lebih baik/maksimal?, nah, pemerintah harus benar-benar jeli dalam memberikan tunjangan sertfikasi ini, karena kenyataannya bahwa pemerintah hanya melihat sekilas saja, yaitu hitam di atas putih saja tanpa melihat apa yang terjadi di lapangan sesungguhnya. kalau dirasakan hasil pembelajaran dan hasil belajar hanya segitu-segitu saja, apa yang terjadi dalam dunia pendidikan kita?, alangkah baiknya anggaran sertifikasi itu dialokasikan untuk kesejahteraan guru yang lain seperti wiyata/ GTT , padahal mereka itu justru yang menjadi barisan terdepan dalam memberikan ilmu untuk anak didik, sehingga tidak ada lagi kesenjangan diantara mereka, karena guru-guru wiyata seolah-olah dijadikan sapi perah, hal ini benar adanya...ada saja yang senior memanfaatkan para wiyata tanpa diimbangi kesejahteraan yang layak, padahal senior-senior itu banyak yang sudah sertifikasi, apakah ini dinamakan profesionalisme?, mudah-mudahan pemerintah segera memperhatikan kepada nasib guru muda yang masih wiyata/GTT, tolong anggaran negara yang sesuai dialokasikan untuk pengangkatan mereka, daripada dimakan para oknum yang tidak bertanggung jawab.