Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Kebahagiaan Dalam Hidup

27 Desember 2011   04:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42 248 0
Betapa banyak orang yang merasa hidup ini tidak bahagia. Betapa banyak orang yang merasa kecewa sekali dengan hidupnya, dan ingin sekali mengakhiri hidupnya

Belum lama ini sudah ada dua teman mengutarakan niatnya utk mengakhiri hidupnya. Yang terakhir usianya terbilang masih muda. Aku tersenyum mendengarnya, dan menatapnya dengan penuh cinta kasih. Aku mengerti sih, kalau benar-benar dia mau mengakhiri hidupnya, dia tidak akan bercerita lagi. Dan hari ini aku tidak akan melihatnya lagi.

Kalau aku pikir-pikir, kedua teman aku dari segi materi tidak susah hidupnya. Untuk usia seperti dia, sudah terbilang sukses. Punya mobil sendiri. Tabungan juga lumayan. Kerjaan juga tidak jelek, bekerja di salah satu perusahaan cukup ternama.

Terus apa sih yang membuatnya begitu kecewa sehingga ingin mengakhiri hidup? Aku berpikir cukup lama dan menganalisa.

Begitu banyak manusia merasa hidupnya paling susah. Paling tidak beruntung. Tapi betapa sebenarnya kita melihat segala sesuatu dari segi yang demikian jelek tentang kita. Tentang hidup kita. Mungkin keinginan kita begitu banyak, tidak terpenuhi semua. Mungkin dari sekian banyak keinginan kita, hanya 50% yang terpenuhi. Mungkin hanya 30%. Atau mungkin yang selama ini kita kejar dan idam-idamkan hanya tercapai 10%

Barangkali kita punya standard. Harus begini. Harus begitu. Tetapi ketika semuanya tidak terjadi sesuai dengan kemauan kita, kita menjadi sangat kecewa dan sedih. Merasa seolah-olah sekeliling begitu tidak fair dengan kita.

Kadang-kadang aku berpikir, ketika kita  pertama sekali mendapatkan sesuatu, kecil mungkin nilainya, tapi kita bahagia sekali, karna mmg buat kita itu susah sekali didapatkan.

Tapi setelah satu selang waktu, kebahagiaan itu perlahan sirna, tergantikan oleh sesuatu yang lebih besar lagi.

Tapi demikian pula, tak lama setelah itu sirna lagi, tergantikan dengan sesuatu yang lebih lebih besar lagi.

Lama-lama kita tidak pernah belajar menghargai lagi yang pernah kita dapatkan dan terus mencari sesuatu yang lebih besar lagi utk kita dapatkan.

Terus apakah hidup ini akan  mencari-cari terus sesuatu yang lebih lagi lebih lagi untuk kita nikmati?

Adakah batas? Adakah cukup?

Jawabannya tidak akan pernah.

Kalau kita ikutkan terus, tidak pernah akan ada batas.

Kitalah yang harus membatasinya. Kitalah yang harus memilah-milahnya. Banyak sekali ketidakbahagiaan dan kekecewaan itu hidup karna keinginan kita yang terus menerus yang akhirnya menjadi keserakahan.

Kita ingin ini. Kita ingin itu. Sudah dapat ini. Mau dapat itu. Sudah dapat itu, mau lagi, mau lagi. Ayo, apa lagi.

Sayang sekali, seringkali segala sesuatu tidak seperti yang kita inginkan. Tidak semua yang kita mau menjadi kenyataan. Seperti yang saya uraikan di atas, mungkin dari 100% yang kita mau, hanya 50% yang kita dapat,  kadang-kadang hanya 10% yang kita dapat.

Tapi karna kita tidak mendapatkannya lantas kita menjadi tidak bahagia. Kecewa. Sedih. Merasa semua tidak adil. Hidup juga ikut-ikutan tidak adil. Iman juga runtuh.

Tetapi... pernahkah kita melihat 50% yang kita sudah dapatkan? 30% yang kita sdh kita dapatkan? 10% yang telah kita dapatkan? Pernahkah kita bersyukur?

Pernahkah kita memperhatikan anak-anak kecil yang berdiri di lampu merah dan menjajakan koran seharga 2000 atau 3000 kepada kita dan sering sekali kita mengibaskan tangan kita untuk menolak dengan ketus?

Bagaimanakah kalau hidup kita seperti mereka hari ini? Apakah kita bahagia? Apakah anak - anak kecil itu berpikir untuk bunuh diri?

Mungkin ini jawabannya kenapa seringkali orang merasa hidupnya jauh lebih bahagia ketika hidupnya biasa-biasa saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun