Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Asia Tenggara Dilanda "Demam" Drama Mini Tiongkok

21 Desember 2024   16:15 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:15 16 0
Dalam beberapa tahun terakhir, mini seri Tiongkok telah menjadi tren di dunia karena daya tariknya yang unik, terutama di Asia Tenggara. Gaya audio-visual yang inovatif, alur cerita yang ringkas  dan intens berhasil memikat hati pecinta mini seri. Menurut statistik data Diandian, pada November 2024, jumlah unduhan aplikasi mini drama Tiongkok di luar negeri telah melampaui angka 49,24 juta kali, diantaranya, pasar Indonesia tercatat hampir 8,62 juta unduhan, menjadi negara dengan unduhan terbesar pada bulan tersebut, disusul Amerika Serikat dan Brazil yang masing-masing menyumbang sekitar 6,13 juta dan 6,07 juta unduhan.

Kesuksesan mini drama Tiongkok bukanlah sebuah kebetulan. Bentuk media yang unik dan operasional pasar di belakangnya memainkan peran yang penting. Di tengah tren video pendek dan media streaming saat ini, keunggulan mini drama adalah lalu lintas platform dan kemampuan analisis data. Platform menarik perhatian penonton melalui plot yang intens dan alur cerita yang tidak terduga. Model konsumsi konten yang serba cepat dan efisien ini sangat cocok dengan kebiasaan membaca masyarakat modern, terutama generasi muda, sehingga mendorong pesatnya peningkatan drama mini.
Sebagai media penting bagi penyebaran budaya Tiongkok ke luar negeri, karya sastra online Tiongkok telah mendapatkan banyak pembaca di Asia Tenggara. Banyak sekali drama mini yang diadaptasi langsung dari karya sastra online. Misalnya, drama pendek berjudul "Ramuan Cinta" dan "Menimbang Asmara" yang diadaptasi dari karya sastra online Tiongkok sangat digandrungi oleh kaum remaja sejak ditayangkan di WeTV Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun