Tahun Baru Imlek tidak hanya merupakan momen penting untuk menyambut tahun yang baru, tetapi juga momen penting bagi reuni keluarga. Para perantauan akan kembali ke kampung halamannya dan berkumpul bersama keluarga, makan bersama dan saling berbagi cerita untuk menyambut datangnya tahun yang baru. Tradisi mudik untuk merayakan Tahun Baru tidak hanya mengakar kuat di hati masyarakat Tionghoa, tetapi juga merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia. Di Barat, perayaan Natal juga identik dengan reuni keluarga. Orang-orang akan pulang ke rumah selama liburan Natal untuk menghabiskan waktu bersama orang yang mereka cintai. Sedangkan di Indonesia, kita juga memiliki tradisi yang sama saat perayaan Idul Fitri, mereka yang jauh dari kampung halaman juga akan mudik menjelang Idul Fitri
Tahun Baru Imlek merupakan harapan orang-orang terhadap hidup yang bahagia. Berdoa memohon berkah adalah bagian penting selama Tahun Baru Imlek. Menjelang Tahun Baru Imlek setiap rumah akan memasang tulisan "Fu", atau rezeki di pintu, sebagai harapan akan kebahagiaan, kedamaian dan kegembiraan di tahun mendatang. Kata "Fu" atau "rezeki" memiliki makna reuni, kebersamaan, perdamaian, keharmonisan, kesejahteraan dan kemakmuran. Ini adalah keyakinan hidup yang dipercayai oleh bangsa Tionghoa selama ribuan tahun. Selama Tahun Baru Imlek, setiap keluarga juga akan memasang kuplet di pintu rumah mereka, yang dikenal sebagai "Chunlian". Kuplet merupakan bait musim semi yang merupakan simbol harapan orang-orang di tahun yang baru, sekaligus merupakan filosofi Tiongkok kuno, yaitu hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dan alam.
Di Thailand, Festival Lampion juga merupakan festival yang penuh berkah dan harapan. Festival ini dikenal sebagai "salah satu dari tujuh keajaiban Thailand". Pada hari ini, seluruh negeri Thailand akan larut dalam kegembiraan dan kedamaian. Orang-orang berkumpul di tepi sungai dan menyalakan lampion terbang, sebagai simbol doa kepada dewa langit dan dewa sungai. Meskipun Tahun Baru Imlek dan Festival Lampion Thailand dirayakan di wilayah yang berbeda, dan juga memiliki budaya yang berbeda, namun keduanya merepresentasikan cita-cita harapan umat manusia akan kehidupan yang bahagia.