Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Karena Pemuda adalah Tulang Punggung Bangsa

25 September 2019   09:43 Diperbarui: 25 September 2019   09:49 232 1
Saat Nusantara terpuruk oleh belenggu penjajahan, sejumlah pemuda dari berbagai pulau di Nusantara berkumpul dalam kongres Pemuda di Batavia pada tanggal 27-28 Oktober 1928.

Kongres tersebut melahirkan kesepakatan final akan persatuan seluruh masyarakat dari berbagai pulau di Nusantara untuk menjadi satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa, kesepakatan inilah yang kemudian menjadi tonggak kemerdekaan Indonesia yang nantinya diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pasca proklamasi, negara Indonesia yang baru berdiri, membutuhkan pengakuan dunia internasional. Ini adalah modal utama bagi eksistensi sebuah bangsa, sekaligus legitimasi di forum internasional, agar kemudian bisa berdirik tegak setara dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.

Sekali lagi para pemuda Indonesia bersuara. Sekumpulan pemuda-pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di negeri Piramida, bergerak untuk meyakinkan negara-negara di Liga Arab agar dengan segera mengakui kemerdekaan Indonesia. Tidak lama, hanya selang beberapa tahun; Mesir, Suriah, Palestina, Iran dan negara-negara Arab lainnya memberikan pengakuan de jure atas kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan dunia atas kemedekaan Indonesia inilah yang akhirnya memaksa Belanda mengakui kedaulatan pemerintahan Indonesia dalam Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, dan seluruh elemen bangsa menikmati kemerdekaannya, hingga pada tahun 1998, Indonesia terperosok dalam krisis ekonomi. Pemerintahan otoriter yang diberlakukan pada periode Orde Baru, melahirkan pembusukan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun