Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Hanya Mumi yang Mau "Dibalsem"

16 Juni 2013   04:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:57 658 3
Selamat Pagi Komandan! Lapor! Menurut analisa intelejen Wong Ndeso Republik Waras Ogah Manja ( Wonderwoman) , dilaporkan bahwa ada sindikat yang akan mengambil keuntungan yang sangat besar dari program Bantuan Langsung Sosial Masyrakat (BLSM). Dilaporkan minimal ada dua korporasi industri raksasa yang menanti dan mendorong agar BLSM ini segera dirilis pemerintah. 1. Operator telekomunikasi akan mengambil untung besar. Coba  amati di seluruh pelosok pemukiman padat dan kumuh yang nanti jadi sasaran BLSM di Republik Indonesia, lebih mudah mencari counter pulsa isi ulang daripada toko alat tulis. Mulai dari pengemis, buruh, pekerja rumah tangga musiman, semua punya handphone. Tujuannya adalah agar mudah dihubungi, atau bisa menjadi pelipur kesepian. Ibu Sri Mulyani mantan Menteri Keuangan pernah merilis nya di dalam seminar. Dalam hal ini, telepon bisa memiliki fungsi sebagai alat ekonomi, namun suatu kegiatan ekonomi dengan handphone hanya bisa dijalani dengan penggunaan pulsa yang banyak, karena setiap pemilik handphone menggunakan operator sesuai selera masing-masing. Tidak mungkin menyuruh rekan bisnis menggunakan operator yang sama. Akhirnya, traffic komunikasi terbanyak dikalangan miskin adalah untuk sms, atau ngobrol sesama operator, karena murah. Berikut grafik peningkatan kepemilikan handphone di rumah tangga pada  2007. ( tulisannya bahasa Inggris, tapi datanya dari Indonesia) Telekomunikasi dan kemajuan memang hak semua rakyat di era informasi, namun percayalah bahwa kita mengalami masalah dengan krisis identitas, rasionalitas dan urutan prioritas. 2. Industri rokok tidak kalah untung, karena 70 % konsumen rokok adalah kalangan miskin. Menurut YLKI, kalangan miskin menyisihkan 22,2 persen pendapatan untuk membeli rokok. Serunya lagi, para keluarga miskin di DKI juga menerima Kartu Jakarta Sehat. Jadi kalau mereka sakit akibat merokok, maka negara akan menanggung pengobatannya. Industri Farmasi pun pusing, karena harus mengeluarkan modal pembuatan obat, dengan periode realisasi klaim yang lama. Ini baru yang namanya Collateral Damage. Besarnya anggaran BLSM selama 4 bulan adalah 9,3 trilyun, untuk 15 juta kepala keluarga. Di asumsi kan pasca BLSM, setiap hari ada tambahan pemakaian pulsa Rp. 1000 untuk ngobrol "sesama operator sepuasnya", dan tambahan 2 batang rokok senilai Rp. 2000,- , maka nilai yang bocor ke industri tadi adalah  Rp. 5,58  trilyun. Keuntungan dinikmati oleh swasta, apalagi tidak ada pabrik rokok milik negara, Cukai atau biaya pajak telekomunikasi tidak mengurangi keuntungan, itu semua sudah dibebankan oleh konsumen. Sekian laporan dari Intelejen Wonderwoman. Laporan ini harap digunakan sebaik-baiknya, jangan sampai bocor ke tangan politisi, nanti mereka punya bahan materi pasang spanduk atau demo. Ini orisinil demi kebaikan rakyat, agar tercerahkan, jangan mau dijadikan mumi. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Sebagai tambahan, dari Kementrian Perdagangan Wonderwoman menyarankan,  jika anda ingin memulai bisnis, mulailah bisnis kopi instant atau gorengan. Karena pusing memikirkan harga barang naik, biasanya dihibur dengan rokok, dan teman merokok yang pas adalah kopi. Selamat menikmati Balsem! ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pranala Luar: http://www.carakupedia.com/2013/03/indonesia-masuk-4-besar-pengguna.html http://kulturponsel.tumblr.com/post/383620357/pertumbuhan-rumahtangga-miskin-pengguna-handphone) http://kulturponsel.tumblr.com/ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/05/14/m40of5-ylki-70-persen-perokok-dari-keluarga-miskin http://nasional.kompas.com/read/2013/05/29/20551852/twitter.com http://finance.detik.com/read/2008/08/21/172958/992327/4/sms-dan-rokok-kalahkan-biaya-pendidikan foto: http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2012/08/01/kerokan-cara-tradisional-yang-melegenda-475841.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun