Perjalanan hidup Aragorn sebagai pewaris tahta kerajaan ternyata tidaklah mudah. Hidup terasing karena kekuatan Sauron yang misterius itu berhasil membuatnya terusir dari kehidupan kerajaan. Â Ia tak dikenal oleh rakyatnya sendiri dan memilih menjadi Ranger untuk melawan entitas kegelapan itu dengan caranya sendiri.
Dengan rendah hati Aragorn bersedia melayani Frodo Baggins sebagai pembawa cincin, melewati rintangan, tantangan dan pertempuran yang tak mudah. Perjalanan penuh liku dihadapi Aragorn dengan taktik dan strategi yang jitu, hingga pada akhirnya Sauron berhasil dikalahkan dan kehidupan di dunia tengah kembali sediakala.
Atas semua pengorbanan Aragorn, ia dinobatkan menjadi raja Gondor dan Arnor, tahta yang memang sudah menjadi haknya sebagai keturunan Isildur. Ada adegan yang menarik ketika Aragorn selesai dilantik menjadi raja, ia berjalan berkeliling menghampiri rakyatnya, dan ketika sampai di depan Frodo Baggins (rakyat kecil), Aragorn segera berlutut sebagai penghormatan terhadap rakyatnya yang ikut berjuang dalam persaudaraan cincin. Â
Dan begitulah semestinya bahwa seorang raja sekalipun, ia mempunyai kewajiban untuk menghormati rakyat sebagaimana mestinya.
Meski saya akui sedikit agak berlebihan, kisah ini mengingatkan saya pada seseorang yang akan "bertempur" dalam bursa calon Wali Kota Semarang 2024, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi. Terlahir sebagai putra Semarang, seharusnya ia sangat mampu untuk bertempur dalam Pilwakot 2010 yang saat itu ada lima calon pasangan, dan secara elektabilitas sebenarnya sangat jauh di bawahnya.Â